Kesehatan Anda, Pada Artikel kesehatan yang anda baca kali ini dengan judul Apa Itu Hipogonadisme pada Ibu Hamil?, mudah-mudahan artikel yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Share:Pada wanita juga pria, terdapat suatu syarat yg mampu mengganggu ekuilibrium hormon seksual. Kondisi ini lalu bisa berlanjut pada beberapa masalah terjalin ciri seksual seorang.
Seseorang yang mengalami hipogonadisme mempunyai buatan hormon seksual yang diproduksi sang kelenjar seksual bertempat di bawah jumlah normal. Pada laki-laki, kelenjar seksual tadi yaitu testis, sementara dalam wanita ialah ovarium.
Read More :
>Laki-laki menggunakan hipogonadisme umumnya mempunyai kasus dengan bikinan sperma & perkembangan testis. Sementara pada wanita, kurangnya hormon seksual berkaitan dengan kasus pertumbuhan payudara dan daur haid.Berikut Popmama.Com rangkum liputan lengkap mengenai hipogonadisme asal berbagai sumber buat Mama:
1. Apa tersebut hipogonadisme?
Hipogonadisme adalah suatu syarat di mana kelenjar seksual membuat sedikit maupun bahkan nir ada sama sekali hormon seksual. Kelenjar seksual yg kadang pula diklaim menjadi gonad, adalah testis dalam laki-laki dan ovarium bagi wanita. Sementara hormon seksual manfaatnya amat krusial, demikian dilansir Healthline.
Pada dasarnya, hormon seksual membantu mengendalikan ciri seks sekunder, misalnya perkembangan payudara dalam wanita, perkembangan testis pada laki-laki, & pertumbuhan rambut kemaluan. Hormon seksual jua berperan pada siklus haid dan hasil sperma.
Hipogonadisme dapat jua dikenal menjadi defisiensi gonad. Kondisi ini dapat diklaim menjadi testosteron atau andropause serum rendah ketika berlangsung dalam laki-laki.
Sebagian akbar kasus hipogonadisme dapat diatasi dengan baik disediakan perawatan medis yg tepat.
Ada dua genre hipogonadisme: primer & sekunder. Pada hipogonadisme primer, seseorang nir mempunyai relatif hormon seksual pada tubuh lantaran perkara dalam kelenjar seksual.
Jadi, sebenarnya kelenjar seksual konsisten bisa mendapat perintah berasal otak berhubungan hormon seksual, namun mereka nir bisa memproduksinya.
Sementara tersebut, hipogonadisme sekunder ditimbulkan sang kasus dalam otak. Hipotalamus dan kelenjar hipofisis yg mengontrol kelenjar tidak bisa berfungsi dengan baik.
dua. Penyebab hipogonadisme
Ada sejumlah penyebab hipogonadisme yang wajib diwaspadai. Penyebabnya berbeda-beda, bergantung pada jenis hipogonadisme yg dialami.
Seseorang menggunakan hipogonadisme primer umumnya dapat mengalami kondisi ini dampak penyakit autoimun seperti hipoparatiroidisme; kelainan genetik; infeksi; penyakit hati dan ginjal; paparan radiasi dan operasi pada organ seksual.
Sementara itu, hipogonadisme sekunder mungkin ditimbulkan sang kelainan genetik; gangguan hipofisis; penyakit radang; kegemukan; kekurangan gizi; paparan radiasi; adanya tumor di maupun dekat kelenjar pituitari.
Khusus bagi perempuan, gejala hipogonadisme ditunjukkan pada syarat yang berbeda dengan laki-laki. Biasanya tanda-tanda yg paling terlihat merupakan perkara dalam siklus haid.
Pertumbuhan payudara juga akan berjalan lambat maupun bahkan nir tumbuh sama sekali. Selain itu, ada pula penurunan gairah seksual yang berlangsung.
Suasana hati pun mampu mengalami pembaharuan yang tiba-tiba alias moody. Kondisi ini khususnya pada bunda hamil, bisa menjadi perhatian khusus.
Jika kasusnya sudah kian parah, mak hamil pula sanggup mengalami pengeluaran cairan putih asal payudara.
Apabila Mama mencurigai mengalami gejala-tanda-tanda seperti ini, jangan ragu buat segera berkonsultasi menggunakan dokter, ya.
4. Pemeriksaan dan diagnosis hipogonadisme
Saat mengusut apakah ibu hamil mengalami hipogonadisme, dokter umumnya akan melakukan beberapa tes. Salah satunya adalah memeriksa kadar hormon seksual.
Mama akan memerlukan tes darah buat mengetahui kadar hormon dorongan folikel alias follicle-stimulating hormone (FSH) dan hormon luteinisasi. Kelenjar pituitari merupakan sisi tubuh yang berfungsi buat menciptakan hormon-hormon reproduksi ini.
Pada wanita, kadar estrogen dengancara spesifik bakal dites. Tes-tes ini umumnya diambil di pagi hari, ialah saat kadar hormon sedang dalam syarat tertinggi.
Pemeriksaan kadar zat besi jua bisa dijalankan sebab hal ini pun turut memengaruhi kadar hormon seksual.
Dokter mungkin jua dapat mengukur kadar prolaktin. Prolaktin adalah hormon yang mendorong perkembangan payudara & bikinan ASI dalam wanita.
Selain melalui tes darah, penegakkan diagnosis hipogonadisme jua mampu melalui tes pencitraan atau ultrasonografi (USG). Nantinya USG akan dieksekusi buat menyelidiki apakah terdapat tumor di kelenjar pituitari Mama.
lima. Perawatan dan pengobatan hipogonadisme
Khusus bagi perempuan, perawatan & pengobatan hipogonadisme umumnya dapat melibatkan prosedur peningkatan jumlah hormon seksual wanita.
Lini pengobatan pertama umumnya berupa terapi estrogen. Terapi ini sanggup diterapkan melalui konsumsi obat-obatan tertentu.
Perawatan lain yang bisa pula dilakukan tetapi didasarkan pada gejala yang ditunjukkan. Apabila Mama mengalami keterpurukan gairah seks, Mama mungkin dapat diberikan testosteron dosis rendah.
Tetapi jika Mama mengalami gangguan siklus haid atau sulit hamil, Mama mungkin akan mendapat suntikan hormon atau obat dengan FSH buat menyebabkan terjadinya ovulasi.
Khusus bagi bunda hamil, pengobatan atau perawatan tertentu akan diubahsuaikan dengan usia kehamilan, syarat kesehatan tubuh Mama, serta kondisi kesehatan janin. Berdasarkan output pemeriksaan nantinya dokter juga dapat mengetahui seberapa parah syarat hipogonadisme yang Mama alami, serta apakah pengobatan kudu dijalankan segera atau nir.
Perlunya Menjaga Penurunan Hormon Pria
Demikianlah Artikel Apa Itu Hipogonadisme pada Ibu Hamil?
Anda sekarang membaca artikel Apa Itu Hipogonadisme pada Ibu Hamil? dengan alamat link https://namadandoa.blogspot.com/2020/01/apa-itu-hipogonadisme-pada-ibu-hamil.html
0 Komentar untuk "Apa Itu Hipogonadisme pada Ibu Hamil?"