Kesehatan Anda

Tentang Kesehatan ibu dan janin

Tips Memilih Termometer Bayi

Kesehatan Anda, Pada Artikel kesehatan yang anda baca kali ini dengan judul Tips Memilih Termometer Bayi, mudah-mudahan artikel yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Share:

Saat bayi nampak tak sehat, orangtua sering dengancara reflek menyentuh dahi & leher untuk mengecek suhu tubuh. Apakah suhu tubuh bayi mengindikasikan demam, atau normal. Namun cara ini nir lewatcara akurat dapat menampakan berapa suhu tubuh bayi & proses medis yg harus diambil lalukemudian. 

Read More :
>Untuk itulah, di setiap tempattinggal harus mempunyai termometer. Pada dasarnya, manfaat termometer buat mengukur suhu tubuh. Namun jenis termometer yg beredar di pasaran, bervariasi. Apabila dulunya termometer tradisional memakai air raksa, di saat kini sudah terdapat termometer digital yg lebih mudah digunakan dan kondusif asal gambaran bahan kimia berbahaya.

Lalu, apa saja jenis termometer yg ada di pasaran? Apa saja perangkat intinya? Berikut Popmama.Com merangkumnya, dilansir berasal motherforlife.Com:

1. Termometer rektal maupun anus

Freepik/User6529390

Termometer ini digunakan menggunakan strategi dimasukkan ke anus sedalam 2,lima cm. Termometer rectal dipakai buat anak usia 0-5 tahun dan mungkin menimbulkan rasa membuatmalu & tidak nyaman buat anak yg lebih akbar. 

Suhu dubur lebih lambat berubah ketimbang suhu pokok badan. Pembacaan suhu rektal dipengaruhi kedalaman pengukuran, kondisi yg mensugesti genre darah di sekitar rekal & adanya tinja. 

Penggunaan termometer rektal wajib benar-benar steril lantaran jika tidak, dapat mengakibatkan kontaminasi bakteri yang biasanya ditemukan pada tinja. 

Kisaran suhu normal dengan trik ini: 36,6-38° Celcius

dua. Termometer axillary (Ketiak)

Freepik/Comzeal

Termometer ini begitu gampang digunakan, hanya harus diselipkan di ketiak. Apabila berwujud digital, termometer ini hanya pelru waktu kuranglebih 15-20 dtk saja buat bisa menerima citra suhu yang tepat. 

Meski mudah penggunaannya, namun termometer ketiak ini kurang seksama dibandingkan termometer oral maupun rektal. Saat termometer dilepaskan berasal ketiak, maka suhunya bakal ditentukan syarat lingkungan kuranglebih.

Walaupun sensitivitas dan spesifisitasnya rendah pada mendeteksi demam, termometer ketiak direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics sebagai tes skrining demam pada bayi baru lahir (neonatus) lantaran minim risiko ketimbang termometer rektal.

Penggunaan termometer ini cocok buat anak di atas usia 2 tahun. Kisaran suhu normal dengan metode ini: 34,7-37,3° Celcius.

Wavebreakmedia / Freepik

Seperti namanya, termometer oral ini digunakan dengan cara dimasukkan ke pada mulut selama tiga-4 mnt. Karena penggunaannya tak mudah, maka itu termometer berkaitandenganmulut direkomendasikan digunakan buat anak di atas usia lima tahun. 

apabila memakai termometer ini, tetapkan anak tidak mengonsumsi makanan panas atau dingin sebelumnya, setidaknya selama 30 mnt terbaru lantaran bisa pengaruhi pengukuran suhu. 

Kisaran suhu normal menggunakan cara ini: 35,lima-37,lima° Celcius.

4. Termometer tympanic (pendengaran)

Celebrity Parents

Dibandingkan ketiga termometer sebelumnya, termometer tympanic tidak melekat dalam bagian badan. Cara pengukurannya merupakan dengan memakai radiasi termal yg dipancarkan berasal termometer dan aliran pendengaran. 

Jangan risi, kotoran inderapendengaran, infeksi & ear tub nir akan mengganggu pembacaan suhu sebagaiakibatnya akurasinya tetap terjamin. Tetapi disarankan bila memakai termometer tympanic selepas anak asal luar ruangan atau cuaca sedang dingin & berangin, tunggulah kuranglebih 15 mnt agar mendapat output yang akurat. 

Kisaran suhu normal dengan metode ini: 35,8 - 38,0° Celcius.

Cara Memilih Termometer yg Sesuai Kebutuhan

Pixabay/Gadini

Sebetulnya, menentukan termometer yang sinkron bergantung asal kebutuhan & pilihan orangtua sendiri. Pertimbangkan dari bagian usia anak supaya sempurna guna. Sebaiknya berkonsultasi menggunakan pihak apotik menggunakan bertanya beberapa hal berikutini ini:

  • Ukuran, berat, model,
  • penggunaannya untuk mengukur suhu lebih dari satu lokasi (anus, ketiak & verbal) daripada termometer inderapendengaran,
  • casing atau selubung,
  • kecepatan ketika merespon,
  • ketepatan atau akurasi,
  • keamanan sinar inframerah apabila memakai tympanic termometer,
  • frekuwensi audio saat pembacaan suhu terselesaikan,
  • indikator buat pemasangan di anus,
  • hasil yang ditampilkan dalam Fahrenheit maupun Celcius,
  • durabilitas maupun kemampuan produk.

Pastikan selalu menjaga higienitas termometer yang digunakan setiap kali pakai. Jika nir, kebolehan penyebaran kuman penyakit berlipatganda. Selain termometer telinga, selalu bersihkan dengan lap basah yang telah diberi cairan antiseptik, keringkan & simpan di tempat yang aman. 

Semoga warta ini bisa sebagai bahan pertimbangan Mama dalam menentukan termometer yang tepat ya, Ma!

Baca Juga:

  • Mengenal Kejang Demam yang Bisa Dialami Anak 1 Tahun
  • Anak Demam, Kompres menggunakan Air Dingin atau Air Hangat ya?
  • Jangan Sembarangan! Ini Fakta Seputar Pemberian Obat Demam pada Bayi

Review : Memilih Termometer yang tepat untuk bayi


Demikianlah Artikel Tips Memilih Termometer Bayi

Sekianlah artikel Tips Memilih Termometer Bayi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.


Anda sekarang membaca artikel Tips Memilih Termometer Bayi dengan alamat link https://namadandoa.blogspot.com/2019/05/tips-memilih-termometer-bayi.html


Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Tips Memilih Termometer Bayi"

 
Back To Top