Kesehatan Anda, Pada Artikel kesehatan yang anda baca kali ini dengan judul Apakah Normal Kalau Bayi Jarang Menangis?, mudah-mudahan artikel yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Share:Bayi, terutama yang baru lahir, umumnya takjarang menangis. Menangis merupakan keliru satu cara bayi buat berkomunikasi, memberitahu ke Mama jika ia merasa tidak nyaman.
Jadi, bayi menangis adalah hal yg normal. Namun bagaimana apabila bayi mama tenang & sporadis menangis? Tentu timbul banyaksekali pertanyaan di benak mama. Apakah normal? Apakah ia baik-baik saja?
Ada sejumlah alasan di kembali bayi yg sporadis menangis, Ma. Jadi, sebelumnya, Mama harus mengenali bayi terlebih dahulu baru lalu mengambil tindakan.
Popmama.Com merangkum mengenai bayi yg sporadis menangis buat Mama.
Tangisan Bayi yang Normal

Sebuah pemeriksaan yang mengamati 9.000 bayi asal semua belahan dunia menyimpulkan bahwa homogen-rata bayi yg baru lahir menangis sebesar dua jam per hari.
Seiring dengan bepergian saat, bayi akan mulai mengenal lingkungan sekitarnya, bayi pun akan lebih merasa nyaman dan bisa mengikutikeadaan. Hal ini membuat frekuensi tangisan bayi dapat berkurang.
Fungsi pencernaan bayi juga mulai matang saat meningkat umur, ini berdampak pada berkurangnya tangisan karena nyeri perut.
Saat bayi berusia 6-8 minggu, dengan normal Mama bakal mencicipi bahwa bayi lebih sporadis menangis dibanding sebelumnya. Selanjutnya, dalam usia 10-12 minggu rata-rata bayi menangis kuranglebih satu jam per hari ataupun berkurang setengahnya dibandingkan ketika minggu-minggu awal selesainya bayi lahir.
Penyebab Bayi Jarang Menangis

Tangisan merupakan strategi bayi berkomunikasi. Ia menangis bila merasa lapar, sakit, kepanasan, dan hal lain yang membuatnya nir nyaman.
Ada sebagian bayi yang emang jarang menangis. Hal ini normal karena setiap bayi cirikhas dan mempunyai temperamen yang berbeda-beda. Sifat petunjuk bayi telah terbentuk & mulai tampaknya di minggu-minggu awal semenjak ia dilahirkan.
Mengamati dan mencari karakter pedoman bayi bisa sebagai kegiatan yang menyenangkan, Ma. Mama dapat mengamati bagaimana bayi saat lapar, mengantuk, popoknya basah, maupun kepanasan. Dengan mengetahui indikasi-pertanda, Mama dapat mengambil tindakan buat mengatasi tangisan bayi.
Jarang menangis juga bisa sebagai tanda bayi mengalami kelainan ataupun penyakit, Ma. Ini yg kudu diwaspadai.
Untuk mengetahui temperamen bayi, sejumlah hal berikutdibawahini dapat membantu Mama:
- Tingkat kegiatan
Apakah bayi Mama dalam umumnya risau dan aktif atau condong hening dan santai?
- Keteraturan
Apakah bayi mempunyai acara makan & tidur pada saat yang kurang lebih sama, ataukah berbeda-beda setiap harinya?
- Adaptasi
Bagaimana respons bayi saat bertempattinggal di keadaan baru maupun menemui orang-warga baru? Apakah dia lebih bahagia saat menengok sesuatu yang baru ataupun nir? Apabila bayi Anda murka, apakah dia cepat pulih balik?
- Ambang sensitivitas
Seberapa sensitif bayi terhadap paparan cahaya terang, bunyi keras, atau hal-hal yang tidaksinkron asal umumnya?
- Mood
Apakah sehari-harinya bayi tampak senang ataupun lebih sering murung & mudah murka?
- Intensitas
Seberapa kencang tangisan bayi saat dia sedang senang ataupun murka? Apakah bayi muncul gampang bergaul menggunakan penduduk baru atau lebih pemalu.
- Pengalihan perhatian
Apabila bayi sedang lapar, misalnya, Apakah Mama bisa menghentikan tangisannya sementara dengan menaruh dot maupun mengatakan secara lembut padanya?
- Ketekunan
Apakah bayi cenderung main dengan homogen mainan dalam waktu yang usang, ataukah dia gampang bosan & berganti-ganti mainan?
Contohnya, bila ambang sensitivitas rendah, bayi mungkin tidak suka jika lampu datang-datang dinyalakan ataupun mendadak kesal jika mendengar bunyi pesawat terbang melintas. Bayi yg sensitif kepada sentuhan bisa jadi nir senang digendong.
Sebagian sifat khas ini mulai terbentuk di minggu-minggu awal, Ma. Tetapi pembentukan pembawaan terjadi lebih lambat dalam bayi yg lahir prematur.
Jadi, Mama nir wajib cemas apabila bayi sporadis maupun malah seringkali menangis.
Kapan Perlu Khawatir?

Biasanya, saat sakit bayi malah makin takjarang menangis. Namun ada sejumlah kondisi yang menyebabkan bayi malah jarang menangis ketika sakit. Ini patut diwaspadai.
Kondisi hipoglikemia (kadar gula darah yg rendah) dapat menyebabkan bayi justru nampak lemah dan jarang menangis. Bayi mampu mempunyai kadar gula darah yg rendah bila mengalami beberapa syarat misalnya kegemukan, bayi lahir berasal bunda diabetes mellitus, maupun bayi dengan kelainan bawaan yang mempengaruhi hormon & metabolisme. Tetapi kondisi ini jarang berlangsung dan sudah terdeteksi sesaat setelah bayi dilahirkan lantaran inspeksi gula darah adalah galat satu hal yg rutin dicek ketika bayi baru lahir.
Kurang nutrisi juga merupakan keliru satu alasan di pulang bayi yang jarang menangis. Ini menyebabkan badan mengalami kondisi hipoglikemia. Terjadi lantaran bayi tidak mempunyai cadangan nutrisi yg cukup dalam tubuh.
Selain tersebut, sejumlah hal di bawah ini pula sebagai penyebab bayi sporadis menangis:
- Dehidrasi berat akibat muntah, diare, atau asupan cairan yang berat pula bisa menciptakan bayi yang awalnya rewel malah sebagai tidak menangis.
- Kondisi sakit berat, misalnya infeksi berat yg awalnya membuat bayi rewel, apabila dibiarkan juga dapat menyebabkan bayi lemas & malah tidak menangis.
- Masalah pada sistem saraf, seperti perdarahan otak ataupun infeksi otak, jua bisa mengakibatkan bayi kurang aktif & malah nir menangis. Kondisi ini ditandai sang adanya gejala lain misalnya demam tinggi & kejang.
- Adanya kelainan di pita suaranya, sebagaiakibatnya bayi yang kelihatannya menangis tetapi tidak terdengar bunyi tangisannya.
- Hipotiroid kongenital atau kekurangan hormon tiroid juga merupakan salah satu syarat yang menyebabkan bayi sporadis menangis. Selain itu, bayi pula menjadi kurang aktif & lebih banyak tidur, lidah yg mengembang serta terjulur, juga pusar menonjol dan kulit yang sebagai kemarau.
- Bayi mengalami stres, yg disebabkan pengalaman menyakitkan & menegangkan berulang yg dirasakannya awal kehidupan. Hal tadi pun akan menimbulkan imbas negatif, yg berpengaruh dalam perkembangan prosedur saraf pusat.
Kuncinya adalah mengetahui pembawaan sehingga bila berlangsung sesuatu di luar umumnya, Mama dapat merogoh tindakan yang sempurna.
Bagaimana dengan Mama? Apakah bayi Mama takjarang menangis maupun sebaliknya? Yuk komen di bawah.
Baca jua:
- Mitos ataupun Fakta? Memeluk Bayi Sampai Ia Tertidur merupakan Baik
- Waspada Penyakit Kelainan Genetika Langka apabila Bayi Sering Bau Apak
- 6 Hal yg Harus Diketahui Mengenai Penglihatan Bayi Baru Lahir
Bahaya Bayi Tidur Terus - Bayi Kuning - Berat Badan Bayi - Bayi Dehidrasi
Demikianlah Artikel Apakah Normal Kalau Bayi Jarang Menangis?
Anda sekarang membaca artikel Apakah Normal Kalau Bayi Jarang Menangis? dengan alamat link https://namadandoa.blogspot.com/2019/05/apakah-normal-kalau-bayi-jarang-menangis.html
0 Komentar untuk "Apakah Normal Kalau Bayi Jarang Menangis?"