Kesehatan Anda

Tentang Kesehatan ibu dan janin

Kenali Bahaya Oligohydramnios Saat Jumlah Air Ketuban di Bawah Normal

Kesehatan Anda, Pada Artikel kesehatan yang anda baca kali ini dengan judul Kenali Bahaya Oligohydramnios Saat Jumlah Air Ketuban di Bawah Normal, mudah-mudahan artikel yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Share:

Cairan ketuban merupakan salah satu komponen penting dalam kandungan. Dengan cairan ini, janin tumbuh & berkembang menggunakan baik dalam rahim Mama.

Oleh karena tersebut, jumlahnya pun harus selalu dijaga. Apabila Mama kekurangan cairan ketuban, efeknya mampu pengaruhi kesehatan janin.

Yuk berkenalan lagi dengan cairan ketuban, Ma. Yuk simak ikhtisar informasinya seperti ditulis sang Popmama.Com berikutini ini:

1. Fungsi cairan ketuban

Pixabay/MedicalPrudensRead More :

Selama waktu kehamilan, janin tumbuh di dalam rahim dilingkupi oleh cairan ketuban. Selaput dinding rahim & cairan ketuban menjaga & melindungi janin berasal dunia luar.

Termasuk salah satunya melindungi janin dari dampak negatif apabila terjadi benturan di perut Mama.

Selain itu, cairan ketuban jua membantu mematangkan paru-paru & prosedur pencernaan janin. Bahkan tumbuh kembang otot & tulang janin pula begitubanyak dibantu oleh cairan ketuban.

Keberadaan cairan ketuban pula membantu melindungi janin asal bahaya infeksi, dan menjaga badan janin permanen hangat.

dua. Kadar normal cairan ketuban

Pixabay/MartinStr

Di pada kandungan, janin dengan teratur menelan cairan ketuban dan mengeluarkannya pulang menjadi urine. Maka dari tersebut, jumlah cairan ketuban pun berubah-ubah setiap harinya.

Seiring pertambahan usia kehamilan, jumlah cairan ketuban pun semestinya bertambah meningkat. Ini karena berukuran badan janin pun bakal bertambah besar.

Pada awal kehamilan, jumlah cairan ketuban umumnya hanya sejumlah ml saja. Namun ketika nanti usia kehamilan Mama telah mencapai 36 minggu, jumlahnya mampu meningkat hingga mencapai antara 800 sampai 1.000 ml (mililiter).

Kemudian ketika sudah mencapai 38 minggu, dengan bertahap cairan ketuban dapat berkurang hingga waktunya persalinan.

Ketika cairan ketuban Mama berjumlah lebih sedikit asal normal, disebut menjadi oligohidramnion. Sebaliknya, waktu cairan ketuban terlalu banyak dianggap menjadi polihidramnion atau hidramnion.

Baca juga: Mencegah Kekurangan Air Ketuban Pada Trimester Ketiga

Pixabay/1041483

Biasanya cairan ketuban lebih sedikit dari seharusnya baru ketahuan setelah dokter melakukan pemeriksaan USG. Dugaan ini bertenaga timbul keliru satunya bila berat tubuh bayi lebih kecil dari yg dibutuhkan.

Pemeriksaan cairan ketuban jua umumnya akan dieksekusi dokter ataupun bidan bila Mama mempunyai faktor risiko melahirkan bayi dengan berat tubuh rendah. Misalnya riwayat mempunyai anak dengan berat badan lahir rendah.

Selain itu, inspeksi pula dapat dieksekusi apabila Mama hamil menggunakan mempunyai kondisi medis eksklusif misalnya lupus. Masalah pada tekanan darah jua sering menciptakan dokter lebih memerhatikan cairan ketuban Mama.

4. Pengaruh cairan ketuban sedikit terhadap janin

Pixabay/3194556

Efek dari cairan ketuban yg terlalu sedikit kepada janin bergantung pada penyebab rendahnya cairan, jumlah cairan yang terdapat, & usia kehamilan Mama.

Kadar cairan ketuban yang sedikit dapat mengakibatkan perkara dalam pertumbuhan janin, terutama pada tumbuh kembang paru-parunya.

Apabila sedikitnya cairan ketuban ini berlangsung pada trimester pertama atau awal trimester ke2, keliru satu risikonya adalah keguguran.

Tetapi demikian, sebagian besar masalah cairan ketuban yang sedikit terjadi pada trimester ketiga. Pada masa ini, dokter ataupun bidan pun umumnya akan dengancara ketat tingkat cairan dan pertumbuhan janin.

Cairan ketuban yang terlalu sedikit bisa menyebabkan komplikasi persalinan. Salah satunya janin berada dalam posisi sungsang.

lima. Penyebab cairan ketuban sedikit

Pixabay/albaroma7

Sampai waktu ini, alasan sebenarnya asal cairan ketuban yg sedikit konsisten belum jelas. Dokter pun seringkali tidak tahu persis mengapa kondisi tadi mampu terjadi pada Mama. Namun ada beberapa penyebab generik dari cairan ketuban yg terlalu sedikit.

Salah satunya adalah rusaknya ketuban. Apabila ketuban sudah pecah, maka sedikit demi sedikit cairannya akan keluar.

Penyebab lainnya adalah masalah pada plasenta & konsumsi obat eksklusif. Beberapa obat bisa menyebabkan cairan ketuban menjadi lebih sedikit, umumnya obat tekanan darah & obat anti-peradangan non-steroid, seperti ibuprofen. Maka berasal itu, obat typical ini biasanya nir disediakan dalam bunda hamil.

Bisa jua terjadi kasus dalam janin di pada kandungan. Salah satunya saat janin tidak memproduksi urine yang relatif. Kondisi ini bisa ditimbulkan oleh gangguan dalam ginjal ataupun mekanisme ekskresinya.

Jangan lupa konsultasikan pada dokter jika terjadi gangguan pada kesehatan Mama. Tanyakan kondisi cairan ketuban Mama apabila dibutuhkan. Dengan sangat, segala pembaharuan yg ada bisa diatasi sedini mungkin.


Demikianlah Artikel Kenali Bahaya Oligohydramnios Saat Jumlah Air Ketuban di Bawah Normal

Sekianlah artikel Kenali Bahaya Oligohydramnios Saat Jumlah Air Ketuban di Bawah Normal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.


Anda sekarang membaca artikel Kenali Bahaya Oligohydramnios Saat Jumlah Air Ketuban di Bawah Normal dengan alamat link https://namadandoa.blogspot.com/2019/01/kenali-bahaya-oligohydramnios-saat.html


Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Kenali Bahaya Oligohydramnios Saat Jumlah Air Ketuban di Bawah Normal"

 
Back To Top