Kesehatan Anda, Pada Artikel kesehatan yang anda baca kali ini dengan judul Hal Penting tentang Mantoux Test pada Anak, mudah-mudahan artikel yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Share:Pernahkah Mama memiliki kekhawatiran apabila si Kecil mengidap tuberkulosis? apabila iya, tes mantoux adalah keliru satu cara buat mengetahuinya.
Bagi Mama yang mempunyai anak yang sering melakukan kontak langsung menggunakan penderita TB, disarankan melakukan tes mantoux buat mendeteksi sedini mungkin jika tertular.
Namun pertanyaannya, kapan ketika yang sempurna buat melakukan pengecekan?
Bagaimana prosedurnya?
Nah, buat menjawab tersebut seluruh, berikutini Popmama.Com telah merangkum 4 fakta pentingnya.
1. Apa itu mantoux test?

Tes mantoux ataupun tuberculin skin test (TST) merupakan pemeriksaan yang dijalankan buat mengetahui adanya gambaran kuman TB dalam badan.
Tes mantoux dieksekusi dengan cara menyuntikkan larutan tuberkulin (protein kuman TB) di bawah kulit. Setelah disuntik, biasanya dapat didiamkan hingga 48-72 jam untuk mendapat hasilnya. Apabila dalam bekas suntikan ada benjolan kurang lebih 10 mm, maka hasil tes disebutkan positif.
Penyakit Tuberculosis (TB) sendiri adalah penyakit paru yg ditimbulkan sang bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang dapat menular.
Penularan penyakit TB dapat melalui udara, misalnya waktu penderita TB batuk, sehingga bakteri tersebar ke udara melalui semburan air liur & terhirup sang warga yg bertempattinggal di lebihkurang penderita.
Tidak hanya pada warga dewasa, penyakit TB juga bisa menyerang anak-anak.
dua. Prosedur tes mantoux dalam anak

Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah zat mini cairan yang diklaim dengan PPD tuberculin, ke kulit lengan. Pasca penyuntikan, biasanya dapat terbentuk benjolan kecil di permukaan kulit.
Dokter bakal memberikan indikasi batas awal di sekeliling benjolan tersebut memakai spidol, agar bisa diketahui bila nanti masihada pengembangan ukuran benjolan.
Kira-kira 48-72 jam sesudah tes mantoux dilakukan, dokter bakal menilik kembali benjolan yg terbentuk buat menilik adanya pengembangan.
Jika nir ada pembesaran dalam benjolan, maka bisa disimpulkan bahwa hasil tes mantoux negatif, atau pasien tidak terpapar kuman TB.
Sementara, pada output tes yg memberitahuakn penambahan berukuran benjolan sebanyak lima-9 mm & nampaknya terdapat peradangan, tes mantoux dikatakan positif, ialah pasien sedang ataupun sudah pernah terpapar kuman TB.
Hasil tes ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut buat memastikan adanya infeksi TB.

Penularan TB sanggup terjadi akibat percikan dahak yang mengandung kuman terhirup & masuk ke paru-paru.
Berbeda menggunakan tanda-tanda TB pada masyarakat dewasa yg batuk selama 3 minggu, tanda-tanda pada anak-anak nir terlalu khusus.
Mama mungkin membutuhkan tes mantoux jika si Kecil memperlihatkan tanda-tanda berikutini ini:
- Mengalami demam lebih asal 2 minggu & berulang-ulang meskipun tidak tinggi
- Penurunan nafsu makan
- Berat tubuh tidak naik pada 2 bulan berturut-turut
- Wajah anak tampak lesu & tidak aktif
- Terdapat benjolan pada leher yg mampu teraba
- Diketahui terdapat penderita TB lain di tempattinggal & anak berdekatan dengannya
Apabila output tes menampakan pertanda positif anak diserang infeksi TB, maka Mama wajib segera melakukan rangkaian perawatan untuknya.
Rontgen mungkin kudu dijalankan untuk melihat seberapa parah infeksi yg diderita si Kecil. Setelahnya, dokter dapat menaruh obat yg wajib diminum teratur setiap hari.
Meskipun Tuberkulosis ataupun TB mampu disembuhkan, butuh ketelatenan asal orangtua pada menaruh obat kepada anak. Pastikan pula obat habis supaya penyaki dapat sembuh dengancara tuntas & jagalah kebersihan lahan rumah.
4. Hal yg dapat memengaruhi output tes mantoux

Meski dapat sebagai rekomendasi buat mengetahui terdapat atau tidaknya kuman TB pada badan, tapi hasil tes mantoux ini sanggup saja galat pada beberapa kondisi eksklusif.
Ini diketahui dengan output tes negatif palsu & positif palsu. Pada output tes negatif palsu, tes mantoux akan memberitahuakn hasil negatif padahal pasien sebenarnya terinfeksi kuman TB.
Kekeliruan akan output tes ini sanggup disebabkan sang berbagai jenis hal, di antaranya:
- Ketidakmampuan badan buat bereaksi terhadap uji kulit karena daya tahan badan yang lemah.
- Infeksi TB yang baru terjadi antara 8-10 bulan.
- Infeksi kuman TB yang telah lama (bertahun-tahun).
- Baru melakukan vaksin yg mengandung virus hidup, misalnya campak maupun cacar.
- Terinfeksi penyakit yang disebabkan virus, seperti campak atau cacar air.
- Menderita penyakit tertentu, misalnya kanker ataupun AIDS, yang menyebabkan daya tahan badan lemah.
- Teknik penyuntikan yg galat.
- Interpretasi yg salah asal reaksi yang timbul.
Sementara hasil tes positif palsu terjadi saat tes mantoux memberitahuakn output yang positif, adinterim pasien sesungguhnya tidak terpapar kuman TB. Kekeliruan hasil tes ini sanggup disebabkan oleh:
- Terindentifikasi adanya bakteri Mycobacterium, akantetapi bukan genre tuberculosis.
- Baru melakukan imunisasi BCG.
- Teknik penyuntikan yang galat.
- Interpretasi yang galat dari reaksi yang timbul.
- Penggunaan botol antigen yang galat.
Meski tes mantoux mampu sebagai tolak ukur adanya kuman TB dalam badan, bukan berarti output tes mantoux positif menampakan bahwa penderita mengalami TB aktif.
Untuk tentukan, dokter dapat merekomendasikan inspeksi lebih lanjut misalnya foto rontgen dada dan pemeriksaan dahak, buat memastikan adanya infeksi TB dalam tubuh.
Nah, itulah keempat fakta krusial terkait tes mantoux dalam anak.
Semoga bermanfaat!
Baca jua:
- Fakta Seputar Tuberkolosis (TBC) pada Anak yang Perlu Mama Pahami
- Mencegah TBC dalam Anak, Ketahui 5 Fakta Penting Mengenai Imunisasi BCG
Penyebab Tuberkulosis (TBC) pada Anak dan Cara Mengobatinya - Webinar Dr. Apin
Demikianlah Artikel Hal Penting tentang Mantoux Test pada Anak
Anda sekarang membaca artikel Hal Penting tentang Mantoux Test pada Anak dengan alamat link https://namadandoa.blogspot.com/2018/05/hal-penting-tentang-mantoux-test-pada.html
0 Komentar untuk "Hal Penting tentang Mantoux Test pada Anak"