Kesehatan Anda

Tentang Kesehatan ibu dan janin

5 Tips untuk Menangani Anak yang Galau karena Puber Terlalu Cepat

Kesehatan Anda, Pada Artikel kesehatan yang anda baca kali ini dengan judul 5 Tips untuk Menangani Anak yang Galau karena Puber Terlalu Cepat, mudah-mudahan artikel yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Share:

Masa puber adalah milestone besar dalam kehidupan seseorang insan. Perubahan bentuk fisik & akhlak, kadang kudu ketika buat sanggup diterima. Kebanyakan anak-anak malah mengalami masa susah saat memasuki jaman puber ini. 

Mereka harus membiasakan diri menggunakan sakitnya payudara tumbuh, tidak nyamannya ketika haid, repotnya mempunyai kumis dan bulu-bulu lain, suara yg menjadi serak & nir lezat, jua mimpi basah yang kadang bikin memalukan. 

Nah, waktu puber umumnya berlangsung mulai usia 10-12 tahun. Di range saat tersebut, ada anak-anak yang mengalaminya lebih cepat berasal anak lain & terdapat yang terlambat. Cepat maupun lamban pubertas pertama ini tergantung kesiapan fisik anak. Namun, bila terjadi terlalu dini, dalam arti anak mama mengalaminya sebelum teman-temannya puber, ia pasti bakal permasalahan menyesuaikandiri. 

Bagaimana mama bisa membantu anak mama melalui masa-masa sukar ini? Ini pedoman dari Popmama.Com.

1. Mulai pengajaran soal puber di usia 6 tahun

Read More :
src="https://cdn.popmama.com/content-images/post/20190518/sad-crying-sadness-boy-kid-tears-child-mood-219721-14a34d885b45cbc4feccd0481c51b49c_40xauto.jpg"group=previewalt="1. Mulai pelajaran soal puber usia 6 tahun"onError="this.Onerror=null;this.ClassList.Remove('preview');this.ClassList.Add('no-image');this.Src='https://www.popmama.com/themes/v1/desktop/img/no-image.jpg';">Maxpixel/ CC0 Public Domain

Puber, niscaya dapat dialami anak. Usia normal, untuk puber merupakan 12 tahun, 4 bulan. Anak wanita dianggap puber dini bila sudah tumbuh payudara maupun haid di usia 7 tahun. Sementara anak pria dianggap puber dini jika di usia 9,lima tahun telah tumbuh bulu-bulu dan mimpi basah. 

Agar anak-anak nir terkejut tentang kondisi puber, Mama wajib memulai pelajaran tentang ini saat anak-anak masuk sekolah pijakan. 

Pengetahuan mengenai jaman puber merupakan sisi dari pendudukan seks. Ini gunanya supaya anak-anak telah mulai mempersiapkan kepribadian mereka menghadapi periode puber. 

Jane Mendle, seseorang psikolog dan profesor asal Universitas Cornell mengungkapkan bahwa anakanak yang mengalami puber dini cenderung stres, depresi, dan mengalami permasalahan berteman dengan teman sebayanya. 

Mereka merasa dirinya aneh sebab bentuk fisiknya tidak sama dengan anak-anak lain. Payudara yg tumbuh terlalu cepat menciptakan anak wanita enggan melakukan kegiatan fisik, misalnya olahraga. “Mereka nir nyaman lantaran payudara yang tumbuh sakit dan mengganggu cukup begitubanyak kegiatan, terutama olahraga,” istilah Jane di pada artikel di laman National Public Radio

Jane mengungkapkan bahwa anak-anak dapat mendapat kondisi mereka yang tidaksinkron itu bila telah tahu bahwa semua masyarakat bakal mengalami puber dan mampu membayangkan apa yang dapat terjadi pada dirinya di jaman tersebut. 

Edukasi tentang pubertas sejak dini bakal membuat anak paham mengenai periode itu. Lagipula, Mama bakal mempunyai relatif banyak waktu buat meningkatkan ilmu & lebih santai ketika melakukannya.

dua. Mengungkapkan kebutuhan anak ke guru 

Pixabay/ Alexas_Fotos

Seperti yg sudah diungkapkan dalam poin pertama, anak yang sudah mengalami puber cenderung mengalami masalah bergaul dengan teman-temannya. Mereka, apabila nir memiliki pengetahuan tentang pubertas, dapat berpikir, “Mengapa hal buruk ini terjadi padaku? Mengapa saya berbeda?”. Perasaan jelek tersebut akan pengaruhi perkembangan psikologis anak sebagaiakibatnya mereka merasa minder & depresi. 

“Anak-anak yang mengalami puber dini namun nir punya ilmu tentang tersebut, nir bisa mendapat dirinya sendiri. Perbedaan yg dialami dapat membuat dijauhi sahabat. Tanpa ilmu yg memadai, mereka nir dapat sanggup berikan pengertian kepada sahabat-temannya & malah mundur dari pergaulan,” istilah Cosette Taillac, psikoterapis dari Kaiser Permanente, Oakland, California. 

Jika ini yang terjadi, Mama wajib membantu anak mama menggunakan menyampaikan masalah ini ke pengajar sekolah. Pihak sekolah bisa membantu anak mama dengan contohnya, berikan izin anak mama mengganti pakaian ketika olahraga di ruangan sendiri. Atau dengan taktik menaruh edukasi seks kepada siswa-murid yg lain, agar mereka mampu tahu jua apa yg terjadi dalam anak mama.

Commons Wikimedia/ Lisa Brewster

Anak mama yang sudah puber mungkin akan begitu malu menceritakan masalahnya, bahkan pada mama. Cara maksimal buat menghadapi hal ini merupakan dengan nir memaksa si Anak menceritakan syarat maupun perasaannya. Memaksa mereka hanya akan membuat naluri hati mereka buruk & mungkin mereka malah murka pada Mama.

Beri anak mama ketika buat tahu dirinya sendiri. Yang maksimal kudu Mama lakukan merupakan membaca indikasi-indikasi berang yg mereka tinjukan. Selesaikan masalah geram yg nampaknya, contohnya ketika sedih, tanyakan mengapa ia sedih, tiada menyinggung masalah lainnya & memperbesar ketidaksukaan mereka akan syarat yg tidakselaras itu.

4. Gunakan kitab atau film sebagai indera komunikasi

Flickr/ Shaun Fisher

Buku dan film selamanya dapat menjadi sarana yg baik buat menjadi tempat komunikasi. Gunakan buku cerita maupun film mengenai pubertas menjadi indera pelajaran. 

Mama sanggup menentukan menonton bersama serial Girl Meets World (2014-2016), Lady Bird (2018), maupun Eight Grade (2018). Masa puber, memang menarik dilihat dalam film maupun kitab lantaran ini adalah saat yg cukup kompleks pada sejarah hayati manusia. Permasalahan emosi dan psikologis yg kuat sebagai sumber kejadian yang keren.

Lewat buku & film, Mama bakal lebih gampang memasukan nilai-nilai mental, ilmu, & bida menjelaskn strategi penyelesaian menggunakan bahasa penduduk ketiga sehingga nir berkesan menggurui atau memaksa.

5. Selalu siap sedia sebagai tempat curhat

Pixabay/ Takmeomeo

Meski anak-anak mungkin bakal enggan berkata dengan orangtuanya tentang masa puber, namun mereka tetap butuh sahabat bicara. Artinya, Mama dan Papa wajib siap menjadi loka curhat mereka. Biarkan mereka bercerita bila mereka merasa perlu menceritakan masalahnya.

Tahan diri untuk nir emosi, defensif, maupun menekan anak. Beri kesempatan pada mereka menyampaikan asumsi dan perasaannya. Jawab pertanyaan mereka, beri solusi apabila mereka membutuhkan, kasih nasehat jika mereka menginginkan.

Semoga jaman galau segera berakhir ya, Ma!

Baca pula: 

  • Penyebab & Akibat yg Ditimbulkan asal Pubertas Dini
  • Tips Antipanik! Tetap Tenang Menghadapi Menstruasi Pertama Anak Mama
  • Ini Penyebab Gadis Kecil Mama Alami Menstruasi Dini
  • Bisa Menstruasi! Ini 7 Fakta Unik yang Terjadi dalam Bayi Baru Lahir

KETIKA KAMU CEMAS MENGHADAPI UJIAN (Video Motivasi) | Spoken Word | Merry Riana


Demikianlah Artikel 5 Tips untuk Menangani Anak yang Galau karena Puber Terlalu Cepat

Sekianlah artikel 5 Tips untuk Menangani Anak yang Galau karena Puber Terlalu Cepat kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.


Anda sekarang membaca artikel 5 Tips untuk Menangani Anak yang Galau karena Puber Terlalu Cepat dengan alamat link https://namadandoa.blogspot.com/2018/05/5-tips-untuk-menangani-anak-yang-galau.html


Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "5 Tips untuk Menangani Anak yang Galau karena Puber Terlalu Cepat"

 
Back To Top