Kesehatan Anda

Tentang Kesehatan ibu dan janin

5 Kondisi Ibu Hamil yang Dianjurkan Tidak Ikut Puasa di Bulan Ramadan

Kesehatan Anda, Pada Artikel kesehatan yang anda baca kali ini dengan judul 5 Kondisi Ibu Hamil yang Dianjurkan Tidak Ikut Puasa di Bulan Ramadan, mudah-mudahan artikel yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Share:

Meski mak hamil diperbolehkan buat nir ikut berpuasa menggunakan mengikuti syarat membayar fidyah, akantetapi konsisten sangatbanyak juga mak hamil yg konsisten ingin mencobanya.

Puasa di bulan Ramadan bener-bener benar-benar ditunggu-tunggu, momen yg datang hanya setahun sekali.

Tapi Mama tidak boleh egois, berikut ini adalah keadaan bunda hamil yg nir bisa puasa di bulan Ramadan berdasarkan output wawancara Popmama.Com menggunakan dr. Feby SpOG.

“Pada syarat dibawahini, ibu hamil tidak bisa berpuasa,” kata dr.Feby.

Orang yang Harus Membayar Fidyah

Berikut ini merupakan kategori orang yg wajib membayar fidyah, lantaran nir mampu berpuasa:

  • Orang yg sakit dan dengancara umum ditentukan sulit buat sembuh lagi,
  • Orang tua ataupun lemah yg sudah nir bertenaga lagi berpuasa,
  • Ibu hamil dan ibu menyusui bila ketika puasa mengkhawatirkan janin yang ada dikandungannya, kemudian ibu menyusui yg bila berpuasa dikhawatirkan bayi yg disusuinya. Mereka harus membayar fidyah saja. Namun berdasar sebagian ulama, selain wajib membayar fidyah pula harus mengqadha’ puasanya. Sedangkan berdasar saran lain, nir membayar fidyah tetapi relatif mengqadha’. Mama sanggup konsultasikan lagi hal ini menggunakan warga yg mendalami ilmu islam lebih dalam, mengingat situasi masing-masing warga berbeda-beda.

Terkait dengan kesehatan, ini dia lima kondisi mak hamil yang tidak dianjurkan puasa menurutberdasarkan dr. Feby. Simak ayo Ma penjelasannya!

1. Hiperemesis gravidarum

Read More :
Unsplash/Christopher Campbell

Hipermesis gravidarum merupakan syarat mual dan muntah yg canggih biasanya lebih berasal 3 kali. Terutama pada kehamilan trimester pertama, ini adalah masa mual dan muntah yang berat bagi ibu hamil.

Efek berasal hipermesis gravidarum adalah mual & lemas yg berkepanjangan. Apabila kamu mengalami ini tapi permanen berpuasa, hati-hati ya Ma. Dikhawatirkan badan kamu bisa dehidrasi dalam ketika ringkas.

dua. Perdarahan

Freepik/dashu83

Ibu hamil menggunakan keluhan pendarahan, baik itu lantaran plasenta previa ataupun pendarahan lainnya, umumnya kesehatannya melemah. Maka tidak disarankan untuk mengikuti puasa.

Ibu hamil dengan syarat pendarahan umumnya harus begitubanyak beristirahat dan mungkin mengonsumsi obat-obatan asal dokter.

Baca pula:

  • Mengenal 4 Jenis Plasenta Previa dan Faktor Penyebab Selama Kehamilan
  • Perdarahan di Kehamilan Trimester Kedua? Hati-hati Plasenta Previa
Unsplash/Paul Lin

Kontraksi palsu mungkin tidak masalah. Tapi ada juga ibu hamil yang mengalami kontraksi terus-menerus meski belum waktunya persalinan. Inilah yang disebut menggunakan ancaman persalinan prematur.

Jika ibu hamil, baik di kehamilan trimester kedua juga kehamilan trimester ketiga mengalami ini maka sebaiknya segera batalkan puasanya. Makan dan minumlah menggunakan dosis yg cukup. Semata-mata ini dieksekusi supaya nir memberi risiko pada perkembangan janin di pada perut Mama.

4. Hamil kembar

Unsplash/Andrew Seaman

Orang menggunakan kehamilan kemabar memiliki risiko kehamilan pada jumlah yg semakintinggi. Nutrisi yg dibutuhkan mak & janin tentunya juga dobel.

Baca Juga: 5 Makanan Bernutrisi Wajib Bagi Mama di Kehamilan Trimester Kedua

Baca Juga: Nutrisi dan Manfaat Kacang Hijau buat Kehamilan Trimester Ketiga

5. Berbagai penyakit penyerta bagi mak hamil

Unsplash/William Stitt

“Hipertensi, preeeklampsia, diabetes, asma, dll adalah syarat lain atas evaluasi dokter kandungan,” kata dr. Feby.

Jika ada riwayat mak hamil memiliki keliru satu penyakit di atas maka penting buat mengkonsultasikan ke dokter, apakah kesehatan ibu hamil dinyatakan aman jika permanen turut berpuasa. Sebaiknya jangan memaksakan diri demi keselamatan bunda dan janin.

Baca juga: lima Tanda Kondisi Ibu Hamil yang Aman dan Diperbolehkan buat Berpuasa

Itulah 5 kondisi bunda hamil yang tidak dianjurkan ikut puasa di bulan Ramadan. Ibadah memang penting, sangatlah penting. Tapi jangan melupakan keselamatan Mama dan janin di pada kandungan ya. Semoga aman selalu di periode kehamilannya, Ma.

Hukum Berpuasa Bagi Wanita Hamil | Ustadz Adi Hidayat, LC,MA


Demikianlah Artikel 5 Kondisi Ibu Hamil yang Dianjurkan Tidak Ikut Puasa di Bulan Ramadan

Sekianlah artikel 5 Kondisi Ibu Hamil yang Dianjurkan Tidak Ikut Puasa di Bulan Ramadan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.


Anda sekarang membaca artikel 5 Kondisi Ibu Hamil yang Dianjurkan Tidak Ikut Puasa di Bulan Ramadan dengan alamat link https://namadandoa.blogspot.com/2020/01/5-kondisi-ibu-hamil-yang-dianjurkan.html


Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "5 Kondisi Ibu Hamil yang Dianjurkan Tidak Ikut Puasa di Bulan Ramadan"

 
Back To Top