Kesehatan Anda

Tentang Kesehatan ibu dan janin

5 Tips Aman Menggendong Anak Saat Hamil

Kesehatan Anda, Pada Artikel kesehatan yang anda baca kali ini dengan judul 5 Tips Aman Menggendong Anak Saat Hamil, mudah-mudahan artikel yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Share:

Saat hamil anak pertama, Mama tentu gak terpikir buat menggendong anak. Fokus Mama tercurahkan sepenuhnya dalam kehamilan, sebagaiakibatnya nyaris seluruh do’s & dont’s mak hamil terpenuhi. Tetapi, benar-benar hamil anak kedua ataupun ketiga, citarasanya mustahil mematuhi seluruh petunjuk tersebut.

Apalagi, bila anak belum genap berusia dua tahun. Pasti masih ingin menempel konsisten menggunakan Mama, termasuk minta digendong.

Kewalahan? Pasti.

Read More :
>Sebenarnya, menggendong anak sewaktu hamil tergolong kondusif, selama kondisi kehamilan prima & nir ada alasan medis yg melarang Mama mengangkat beban terlalu berat.

Kabar baiknya bagi para bunda yang umum menggendong anak, badan Mama akan cukup bisa menoleransi pertambahan bobot anak. Cukup sedikit adaptasi dengan kiat menggendong waktu perut kian membuncit.

Sekarang, Mama hanya harus memahami petunjuk dan trik menggendong kondusif saat hamil. Berikut Popmama.Com merangkumnya khusus buat Mama.

1. Kenali sinyal badan Mama

Unsplash/Dexter Chatuluka

Badan bunda hamil berubah perlahan seiring peningkatan hormon. Perubahan bentuk tubuh ini rupanya berpengaruh pula pada pemilihan jenis gendongan yang bakal Mama gunakan.

Pada trimester pertama, keluhan seperti mual ataupun rasa nyeri dalam perut sisi bawah kudu Mama perhatikan. Periode ini pula sebagai ketika yg sempurna bagi Mama buat belajar jenis gendongan baru sebelum perut mulai membuncit.

Lebih penting lagi, Mama harus sanggup menilai sendiri frekuwensi-sinyal yang dikirimkan badan. Apabila merasa pusing, sesak napas, atau penat, beristirahatlah & berhenti menggendong. Ajari juga anak buat memahami kondisi Mama secara perlahan, sambil mengalihkan perhatiannya ke hal lain.

2. Cari genre gendongan paling nyaman sinkron kondisi Mama

Unsplash/Kyle Nieber

Pada trimester pertama, Mama bebas menggunakan seluruh jenis gendongan yang ada. Mulai asal jarik maupun selendang batik tradisional, soft structured carrier (SSC), ring sling, woven wrap, stretchy wrap, sampai mehdai. Pakai yg ada pun relatif, nir wajib membeli baru, kecuali Mama ingin mencoba gendongan lain.

Menginjak trimester kedua dan ketiga, gendongan yang bertumpu pada satu bahu misalnya ring sling konsisten mungkin Mama pakai. Selain itu, typical gendongan ini pula simpel bagi anak yang mulai senang berjalan. Mama tidak harus sibuk bongkar pasang gendongan ketika ia ingin turun.

Seiring bobot badan yg semakin bertambah, gendongan yg bertumpu pada kedua bahu mampu menopang tubuh Mama dan si kecil dengan baik. Plus, membantu Mama menjaga ekuilibrium badan. 

Tetapi, gendongan menggunakan waistband misalnya SSC sanggup terasa kurang nyaman lantaran menekan perut Mama. Trik lain jika Mama permanen ingin memakai SSC adalah posisikan waistband di bawah perut agar lebih nyaman. Alternatifnya, Mama sanggup memakai gendongan seperti meh dai ataupun onbuhimo yg menyerupai SSC, namun tanpaada waistband.

babytula.Com

Saat perut Mama belum membuncit, menggendong depan ataupun front carry masih mungkin dilakukan. Posisi anak tidak bertumpu seluruhnya pada perut, sebagaiakibatnya Mama relatif nyaman menggendong di depan.

Pertimbangkan juga buat berlatih gendong belakang saat perut belum benar-benar membesar. Posisi gendong belakang maupun back carry sebagai posisi paling nyaman selama kehamilan, khususnya waktu trimester ketiga. Anak tidak dapat menekan perut Mama & beban badan si kecil pun terbagi rata ke seluruh badan Mama.

Bahkan, beberapa bunda beropini menggendong belakang menggunakan perut mengembang justru membantu mengurangi rasa sakit punggung. Berat badan si kecil juga menopang perut buncit Mama, sebagaiakibatnya tubuh Mama lebih imbang ketika berkecimpung.

Selain gendong belakang, gendong samping ataupun hip carry juga bisa relatif nyaman ketika kehamilan memasuki trimester ke2. Mama mampu memakai ring sling ataupun jarik batik buat gendong samping.

4. Durasi menggendong

Instagram/Babytula

Perlu Mama tahu, ketika hamil trimester ketiga tubuh memproduksi hormon relaksin 10 kali lebih tinggi daripada kadar normal. Tujuannya mempersiapkan panggul Mama menjelang prosedur persalinan. Hormon ini melemaskan sendi-sendi badan Mama, sebagaiakibatnya berdampak pada setiap konvoi Mama, meliputi menggendong.

Maka, bertambah bertambah usia kandungan, bertambah ringkas pula ketika menggendong Mama. Apabila dalam trimester awal Mama mungkin mampu tahan menggendong selama 1 jam, di trimester akhir gendong 15-20 mnt pun sudah menguras tenaga.

Sebab, himpitan beban di perut dan punggung otomatis meningkat. Kalau Mama tidak hati-hati, bisa kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

Oleh karena itu, balik lagi ke poin 1 tadi, selalu perhatikan frekuwensi-sinyal yang badan Mama rasakan. Jangan abai pada keluhan sekecil apapun, mengingat Mama kini sedang berbadan dua. Mama sendiri yg harus memahami & sanggup memilih batas saat menggendong si Kecil.

5. Mengangkat tubuh si Kecil dengan benar

Unsplash/Valeria Zoncoll

Dokter selalu menyarankan mak hamil agar nir asal-asalan mengangkat sesuatu. Posisi badan pun wajib sempurna. Ketika Mama hendak mengangkat badan si Kecil, tekuk lutut Mama hingga wacana mata Mama sejajar dengannya. Usahakan punggung tetap lurus, jangan terlalu ke belakang dan jangan terlalu membungkuk.

Oya, jauhi jua gerakan menggendong tiba-tiba. Gerakan mendadak ini menciptakan tubuh Mama belum siap sepenuhnya, sebagaiakibatnya sanggup saja terasa pusing atau mual.

Jadi, menggendong si Kecil disaat hamil itu aman, Ma, selama syarat kehamilan Mama memungkinkan. Selalu konsultasikan ke dokter mengenai hal ini apabila Mama belum konfiden sepenuhnya. Plus, berusaha buat peka dalam respons badan Mama sekecil apapun demi ketenangan Mama & si Kecil waktu menggendong. Selamat menggendong!

Baca juga:

  • 5 Mitos & Fakta Seputar Menggendong Bayi yang Wajib Mama Ketahui
  • Benar maupun Salah? Menggendong Bayi agar Berhenti Menangis
  • Hamil Anak Kembar, Ratna Galih Memiliki Masalah di Tulang Belakang

Gendongan Yang Mencerdaskan Anak (dr Boy Abidin)


Demikianlah Artikel 5 Tips Aman Menggendong Anak Saat Hamil

Sekianlah artikel 5 Tips Aman Menggendong Anak Saat Hamil kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.


Anda sekarang membaca artikel 5 Tips Aman Menggendong Anak Saat Hamil dengan alamat link https://namadandoa.blogspot.com/2019/12/5-tips-aman-menggendong-anak-saat-hamil.html


Bagikan :
+
Previous
Next Post »

Artikel Terkait:

0 Komentar untuk "5 Tips Aman Menggendong Anak Saat Hamil"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top