Kesehatan Anda

Tentang Kesehatan ibu dan janin

Infeksi Cacing Kremi Pada Ibu Hamil Berbahayakah?

Kesehatan Anda, Pada Artikel kesehatan yang anda baca kali ini dengan judul Infeksi Cacing Kremi Pada Ibu Hamil Berbahayakah?, mudah-mudahan artikel yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Share:

Cacing usus, cacing parasit serta cacing kremi merupakan organisme sederhana yg apabila menginfeksi bisa mengakibatkan banyaksekali tanda-tanda dalam tubuh, beberapa di antaranya seperti menggunakan tanda-tanda gangguan usus lainnya.

Oleh karena itu, sosialisasi tanda dan penegakan penaksiran yang cepat pun pun menjadi begitu penting faedah menghindari komplikasi, terutama bagi ibu hamil.

Read More :

Untuk pengobatan, dokter dapat memberikan obat antiparasit maupun perawatan lainnya.

Apa itu cacing kremi?

Cacing kremi atau pinworms merupakan cacing gelang mini, tipis yang seukuran menggunakan dawai jepit. Cacing kremi nisbi nir berbahaya dan terkadang hidup di usus besar serta dubur insan.

Namun seorang yang mempunyai cacing kremi bisa menularkannya pada masyarakat lain melalui kontak pribadi ataupun menggunakan menyebarkan benda yang terkontaminasi dengannya.

Cacing kremi umumnya mengakibatkan gatal di kuranglebih anus, yg mampu sebagai cukup parah sebagaiakibatnya menciptakan susah tidur. Gejala ini utamanya ada dalam malam hari lantaran ini merupakan ketika waktu cacing kremi betina merangkak keluar asal anus buat bertelur di kulit sekitarnya. Demikian dikutip dari Medical News Today.

Berbahayakah cacing kremi bagi mak hamil?

Dilansir Parenting First Cry, dalam dasarnya keberadaan cacing kremi tidak mempengaruhi janin dengan strategi apa pun. Mereka tetap terbatas berada dalam daerah usus dan hanya mengakibatkan rasa nir nyaman dan gatal pada Mama.

Ini pula alasan mengapa dokter umumnya nir menaruh obat apa pun buat mak hamil dan lebih menyarankan praktik kebersihan yg lebih baik.

Tetapi seluruh tetap bergantung pada syarat dan hasil inspeksi masing-masing ya, Ma. Bisa saja dokter menaruh pengobatan lain apabila bener-bener sahih-sahih diperlukan.

Berikut Popmama.Com rangkum keterangan lengkap tentang cacing kremi & bahayanya bagi kesehatan bunda hamil:

1. Gejala infeksi cacing kremi dalam mak hamil

Freepik/Petzshadow

Jika seorang bunda hamil hanya mempunyai sebanyak kecil cacing kremi, gejalanya akan ringan ataupun mungkin tidak terdapat tanda-tanda sama sekali.

Gejalanya bakal menjadi lebih buruk jika infeksi berkembang sebagai lebih berat, terutama jika jumlah cacing kreminya makin sangatbanyak juga.

Sekitar 4 minggu sesudah telur cacing kremi masuk ke pada tubuh Mama, cacing betina dewasa akan menciptakan jalur keluar berasal usus ke daerah anus, di mana telur kemudian akan diletakkan dalam sebuah zat tertentu.

Zat inilah yang diyakini mengakibatkan gatal, yang umumnya terjadi pada malam hari. Selama termin pematangan telur, seorang menggunakan cacing kremi mungkin mengalami gejala berbentuk tidur yg jadi tidak nyenyak, gatal-gatal di wilayah anus (terutama di malam hari) dan mual ringan.

Apabila infeksi berlanjut menjadi taraf parah, tanda-tanda yg mungkin ada misalnya penurunan nafsu makan, sakit perut, gangguan paradigma tidur, dan kemerosotan berat tubuh.

Yang harus diperhatikan, bila terdapat seorang yang diketahui diserang infeksi cacing kremi, maka seluruh anggota keluarganya yang lain jua wajib waspada & mulai menjaga kesehatan, meskipun mungkin belum menampakan adanya tanda-tanda.

2. Penyebab infeksi cacing kremi

Freepik

Infeksi cacing kremi lebih penekanan ditimbulkan sang faktor kebersihan yg nir memadai. Jadi dalam intinya, jika Mama tidak menjaga kebersihan badan, kebersihan lingkungan dan kebersihan kuliner dengan baik, cacing kremi mampu lebih mudah masuk dan menginfeksi.

Termasuk apabila terdapat seorang yang terinfeksi membersihkan diri menggunakan sabun batang, maka ada risiko cacing kremi berpindah ke sabun lalu tersebar ke semua masyarakat yg menggunakannya.

Selain tersebut, pakaian dalam dapat menampung cacing kremi di dalamnya dan berpindah ke pakaian lain. Karpet atau seprai pula bisa sebagai lahan bagi cacing kremi berpindah berasal satu warga ke masyarakat lain yang letaknya berdekatan satu sama lain. Pun demikian dengan pemanfaatan handuk.

Freepik/Pressfoto

Ada sejumlah tes yang sanggup dilakukan dokter buat menemukan apakah Mama terinfeksi cacing kremi maupun tidak. Selain dengan wawancara, dokter pula sanggup melakukan tape test.

Pada tes ini, Mama akan diminta menempatkan selembar plester plastik bening pada kulit di lebihkurang anus dan kemudian menengok plester di bawah mikroskop. Apabila memang terdapat, bakal nampaknya cacing atau telur di plester tersebut.

Karena cacing kremi kecondongan bertelur di malam hari, pengambilan ilustrasi pun lebih baik dilakukan pada pagi hari. Ilustrasi yg baik lebih mungkin di pagi hari.

Diagnosis infeksi cacing kremi jua sanggup ditinjau jika ada cacing yg menggunakan sendirinya terlihat di area anus, sandang pada, maupun di toilet. Di dalam feses, cacing-cacing tersebut ada seperti rabat kecil kapas putih. Karena berukuran dan rona putihnya, cacing kremi sesekali pun sulit dilihat.

Jika Mama menemukan terdapat cacing kremi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yg tepat.

4. Pengobatan infeksi cacing kremi pada mak hamil

Freepik

Seperti dimaksud sebelumnya, infeksi cacing kremi sebenarnya fokus dalam kebersihan diri. Tetapi krusial untuk diingat juga bahwa pengobatan infeksi cacing kremi pula serius dalam pencegahan infeksi ulang.

Ini bermakna semua anggota keluarga pula harus waspada dan merawat kebersihan diri. Perawatan bisa dieksekusi menggunakan menjaga kebersihan secara ketat selama minimal 6 minggu.

Beberapa obat untuk cacingan pula banyak tersedia di apotek, namun bagi ibu hamil konsumsi obat usahakan tidak dieksekusi dengancara asal-asalan. Supaya lebih kondusif, permanen konsultasikan dulu menggunakan dokter apakah kudu meminum obat.

Apabila memang dibutuhkan konsumsi obat, patuhi anjuran hanya berasal dokter, ya.

lima. Komplikasi infeksi cacing kremi pada ibu hamil

Freepik/Valeria_aksakova

Meskipun nir nyaman dan sesekali mengkhawatirkan, komplikasi akibat infeksi cacing kremi jarang terjadi. Tetapi tetap terdapat kemungkinan beberapa komplikasi terjadi, di antaranya seperti:

  • Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih lebih sering terjadi dalam ibu hamil dengan infeksi cacing kremi berat. Ini lantaran cacing kremi adakalanya juga dapat berpindah ke kandung kemih & mengakibatkan infeksi.

  • Infeksi rongga peritoneum

Selain ke saluran kemih, cacing kremi juga bisa berpindah ke pada vagina, tepatnya ke rahim, saluran tuba, dan lebihkurang organ panggul, menyebabkan vaginitis atau endometritis.

  • Penurunan berat badan

Jika infeksinya parah, parasit bisa merogoh nutrisi krusial, mengakibatkan kemerosotan berat tubuh yang cukup signifikan.

  • Infeksi kulit

Gatal yg disebabkan oleh cacing kremi dapat mengakibatkan goresan yang intens, sehingga menghambat kulit dan meningkatkan risiko infeksi. Terutama di kulit sekitar anus.

Nah, Ma. Demikian keterangan tentang infeksi cacing kremi pada mak hamil. Segera lakukan konsultasi ke dokter apabila curiga mengalaminya, ya.

Tips Membasmi Cacing Kremi Pada Anus Anak Tanpa Obat


Demikianlah Artikel Infeksi Cacing Kremi Pada Ibu Hamil Berbahayakah?

Sekianlah artikel Infeksi Cacing Kremi Pada Ibu Hamil Berbahayakah? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.


Anda sekarang membaca artikel Infeksi Cacing Kremi Pada Ibu Hamil Berbahayakah? dengan alamat link https://namadandoa.blogspot.com/2019/05/infeksi-cacing-kremi-pada-ibu-hamil.html


Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Infeksi Cacing Kremi Pada Ibu Hamil Berbahayakah?"

 
Back To Top