Kesehatan Anda, Pada Artikel kesehatan yang anda baca kali ini dengan judul Pedofilia Pecatan TNI Culik dan Perkosa 6 Anak SD Hingga Perdarahan!, mudah-mudahan artikel yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Share:Baru-baru ini, keterangan penculikan dan pelecehanseksual anak SD di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara balik menggegerkan publik.
Pelaku penculikan & pelecehanseksual tadi adalah bekas anggota TNI, Adrianus Pattian. Ia memperkosa 6 anak di Kota Kendari lewatcara bergilir.
Meski pernah melarikan diri dan melakukan pertarungan, akhirnya pelaku berhasil ditangkap dalam Rabu, (1/5) kemarin.
Sesaat sehabis penangkapan, Adrianus pribadi diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan atas perintah pribadi dari panglima TentaraNasionalIndonesia.
Read More :Di Makassar, pelaku akan menekuni serangkaian langkah inspeksi.
“Perintah langsung dari Panglima melalui Dandem 143 HO hari ini pula buat dibawa ke Makassar biar diproses cepat,” jelas Kapenrem Korem 143 Halu Oleo, Mayor ARM Sumarsono, Rabu (1/lima).
Mengenai hal tersebut, berikut Popmama.Com telah merangkum 5 berita pentingnya.
1. Modus pelaku yang berpura-pura menjadi utusan orangtua korban buat menjemput
thebluediamondgallery/ Nick YoungstonPenculikan dan pelecehanseksual anak yg dilakukan Adrianus terbongkar sesudah kedapatan menculik anak di salah satu SD dalam Senin (29/4).
Kasus penculikan sekaligusjuga pemerkosaan tadi bermula saat pelaku menjemput korban di sekolahnya dengan memakai sepeda motor.
Kepada korban, pelaku mengaku sebagai penduduk suruhan orangtuanya. Tetapi di tengah perjalanan, korban malah dibawa ke loka lain.
Polisi yg mengetahui penculikan tadi langsung melakukan pengejaran. Polisi mendapati pelaku di Nanga Nanga Kecamatan Baruga Kota Kendari.
Mengetahui dikejar polisi, pelaku pribadi menjatuhkan korban di tengah jalan. Setelah tersebut, pelaku kabur ke dalam hutan Nanga Nanga.
“Saya eksklusif turun & memeluk anak tadi. Kami bersama TNI mengejar pelaku dengan menyisir area hutan,” kata Kasat Reskrim Polres Kendari, AKP Diki Kurniawan kepada Kendari Pos, Senin (29/4).
Dalam video yg beredar, nampak dua bocah korban pemerkosaan yg tengah dimasukkan ke pada mobil polisi.
Baju korban tampak dipenuhi darah. Diduga, darah tadi berasal dari indera penting korban yg terluka pada.
Hingga waktu ini, dilaporkan ada 7 anak yg hilang dalam sepekan, sedangkan 6 masyarakat anak lainnya sebagai korban perkara pemerkosaan.
dua. Kronologi penangkapan yg dramatis
pojoksatu.IdPelaku baru bisa ditangkap pada Rabu, (1/lima) kemarin. Pelaku ditangkap di Lorong Cendana, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wua Wua, Kota Kendari, Sultra, lebihkurang pukul 10.40 WITA.
“Pelaku sudah kita tangkap. Atas kerja sama antara TentaraNasionalIndonesia dan Polri,” jelas Dandim 1417 Kendari, Letkol CPN Fajar Lutvi Haris Wijaya.
Fajar berkata, pelaku ditangkap saat bersembunyi di keliru satu tempattinggal masyarakat yang bertempat di kuranglebih Lorong Cendana dan Lorong Jati, Kendari.
“Pelaku bersembunyi di ronggadibawahrumah tempat cucian rakyat. Di situ pelaku kami tangkap & langsung diamankan,” ujar Fajar.
Saat ditangkap, pelaku sempat melakukan pertempuran. Pelaku memukul galat seseorang anggota TNI dari Kodim 1417 Kendari.
“Pelaku sudahpernah melawan, anggota kami terserang pukulan, sebagaiakibatnya mengalami pecah di bagian bibir,” ungkapnya.
Aparat jua pernah kewalahan mengevakuasi pelaku karena rakyat yg berang mulai memadati area penangkapan.
Mengetahui hal tersebut, rakyat lantas menghajar pelaku hingga sesi belur.
commons.Wikimedia.Org/ Witch ReddyKepada wartawan, Dandim 1417 Kendari, LetnanKolonel Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya, mengungkapkan bahwa Polisi mewaspadai motif eksklusif dalam aksi Adrianus ini. Peristiwa pelecehanseksual yg dilaksanakan menggunakan sangatlah cepat, adalah 7 korban pada saat 6 hari diduga lantaran pelaku memperdalam pengetahuan hitam.
"Penyidik wajib memastikan apakah pelaku memiliki guru. Apakah ia melakukan kejahatan lantaran sedang mengusut hal eksklusif maupun lantaran kelainan jiwa. Jika sahih ingin mempelajari ilmu tertentu, umumnya jangka waktu insiden panjang dan ia pasti miliki pengajar. Itu yang akan diselidiki oleh penyidik," istilah Fajar.
4. Pernah dihukum kesatuan lantaran eksperimen perkosaan
Pxhere/ isabellaquintanaKasus ini, bagi sebagian orang yg mengenal Adrianus nir mengherankan lagi. Pria yg pernah bertugas di Yonif 275 Woroagi ini beberapa kali sudahpernah melakukan upaya pelecehanseksual pada perempuan dewasa. Di tahun 2017, ia pernah dieksekusi kesatuannya lantaran ketahuan hampir memerkosa. Waktu tersebut, seluruh tubuh laki-laki ini diluluri sambal.
Namun Adrianus tidak jera. Tahun 2018, ia ditangkap & dikeroyok masyarakat karena hampir memerkosa seseorang wanita dewasa jua.
lima. Pelaku terancam sanksi penjara seumur hidup
pojoksatu.IdKapenrem Korem 143 Halu Oleo, Mayor ARM Sumarsono berkata, pelaku terancam hukuman penjara maksimal seumur hidup.
Pelaku jua akan menjalani langkah persidangan militer.
“Dua tahun lalu pelaku ini punyai perkara, hanya belum terselesaikan prosesnya yg berkenaan lari, sehingga kita mengakhiri dulu hukumannya di militer,” tambahnya.
Itulah beberapa informasi krusial terkait masalah penculikan jugasekaligus pelecehanseksual yg dilakukan oleh pedofilia sekalian eks TNI, Adrianus Pattian.
Dengan adanya masalah tersebut, semoga orangtua dapat lebih berhati-hati & mewaspadai pada ancaman yang mampu saja menghantui anak di lingkungannya.
Baca juga:
- lima Cara Mencegah Anak Menjadi Incaran Pedofil
- Jangan Diremehkan, Ciri-Ciri Orang Pedofil Ini Perlu Orangtua Ketahui!
- Memalukan! Indonesia Duduki Peringkat Pertama Pengunduh Situs Pedofil
Mantan Anggota TNI, Pelaku Penculikan & Pemerkosaan Anak Ditahan di Rumah Militer - SIP 03/05
Demikianlah Artikel Pedofilia Pecatan TNI Culik dan Perkosa 6 Anak SD Hingga Perdarahan!
Anda sekarang membaca artikel Pedofilia Pecatan TNI Culik dan Perkosa 6 Anak SD Hingga Perdarahan! dengan alamat link https://namadandoa.blogspot.com/2018/05/pedofilia-pecatan-tni-culik-dan-perkosa.html
0 Komentar untuk "Pedofilia Pecatan TNI Culik dan Perkosa 6 Anak SD Hingga Perdarahan!"