Kesehatan Anda

Tentang Kesehatan ibu dan janin

7 Rekomendasi Buku Cerita Anak yang Mengajarkan Toleransi

Kesehatan Anda, Pada Artikel kesehatan yang anda baca kali ini dengan judul 7 Rekomendasi Buku Cerita Anak yang Mengajarkan Toleransi, mudah-mudahan artikel yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Share:

Apa yang terlintas pada benak Mama ketika mendengar istilah “toleransi”?

Toleransi bukan sekadar menghargai agama lain, tetapi juga anekamacam perbedaan yg takjarang kita temui sehari-hari. Mulai berasal asa, petunjuk, selera, syarat fisik tubuh, warna rambut & kulit, hingga selera berpakaian.

Lebih penting lagi, mengajarkan anak toleransi jua membantunya tahu keberagaman, menciptakan sikap berprasangka baik, & menumbuhkan sikap empati kepada orang lain.

Tentu perilaku tadi harus diajari sejak dini, Ma, nir sanggup terbangun sangat saja. Sedini mungkin anak wajib menyadari bahwa ia hidup di lingkungan majemuk, banyak masyarakat yang ia temui berasal asal beraneka ragam latar belakang, kepercayaan, suku, & ras.

Cara maksimum memupuk perilaku toleransi dalam anak merupakan dengan membacakan sebuah kisah. Sebagai permulaan, Popmama.Com akan memberikan 7 rujukan buku kisah anak yang mengajarkan toleransi khusus buat Mama.

Read More :
>

1. Kitu, Kucing Kecil Bersuara Ganjil

A post shared by Seri Buku Toleransi (@bukutoleransi) on

Kitu, si Kucing kecil, baru saja pindah ke rumah Cita & berpisah dengan keluarganya. Setiba di rumah baru, ia punya satu keinginan: bermain bersama kucing-kucing lain yg berada di kuranglebih tempattinggal Cita.

Namun, ia ragu lantaran dirinya muncul amat berbeda dari kucing-kucing tetangga. Malah, suara Kitu terdengar gasal, tidak misalnya kucing lain. Kira-kira, Kitu sanggup tidak ya berteman menggunakan kucing-kucing tersebut?

Lewat kejadian Kitu, anak mama bakal belajar mendapat & menghargai disparitas orang lain. Perbedaan tersebut hal umum & wajar terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Penerbit/Tahun Terbit    : Buah Hati/2017

Penulis        : Sekar Sosronegoro

dua. Prasangka Moka

A post shared by Seri Buku Toleransi (@bukutoleransi) on

Moka sedang resah. Seharusnya bepergian ke tempattinggal nenek terjadi menyenangkan. Tetapi, Moka lupa maksud jalan ketujuan tempattinggal nenek. Ia berusaha permanen berjalan, namun tidak tahu niscaya tujuannya.

Lalu, mentari tenggelam & hari mulai gelap. Moka khawatir, apakah ia harus mendapat bantuan asal fauna lain yang ia temui di hutan? Benarkah sifat mereka misalnya yang takjarang ia dengar selama ini?

Lewat Prasangka Moka, Mama mampu mengajarkan anak menciptakan prasangka baik dalam masyarakat lain. Tidak random menilai teman hanya karena stereotipe suku, genre kelamin, atau kepercayaan, agar anak bisa tumbuh menghargai disparitas.

Penerbit/Tahun Terbit    : Buah Hati/2018

Penulis        : Sekar Sosronegoro

3. Jenggo, Ayam Jago yg Sombong

A post shared by Seri Buku Toleransi (@bukutoleransi) on

Jenggo belum sudahpernah sekesal dan secemas ini. Si ayam jago ini risi Pak Sukarasa terbagi perhatiannya sejak ada kambing berada di peternakan. Jangan-jangan, peternakan yang tadinya buat para ayam akan berubah jadi peternakan kambing juga?

Jenggo gak mampu tinggal diam, ia wajib segera bertindak. Tetapi, kecurigaan Jenggo apakah benar-benar beralasan? Lalu, apa yang akan dilakukan oleh Keluarga Kambing menghadapi situasi ini?

Cerita Jenggo mengingatkan Mama pada informasi bullying & subordinat,yg tengah ramai diperbincangkan dan kerapkali viral di tempat sosial belakangan ini. Lewat kejadian simpel & gambaran menawan, anak bisa belajar berempati, sambil berprasangka baik dan nir terburu-buru menilai warga lain yg tidaksinkron dengannya.

Penerbit/Tahun Terbit    : Buah Hati/2018

Penulis        : Sekar Sosronegoro

A post shared by @anak.Pembaca (@anak.Pembaca) on

Rano merupakan seseorang anak tunanetra, ia memerlukan tongkat untuk membantunya berjalan. Ia bergaul menggunakan Wuri, seorang anak perempuan yang ceria.

Suatu hari mereka pergi beserta ke program ulang tahun Ali. Berkali-kali Wuri menunjukkan diri buat membantu Rano berjalan, tetapi Rano menolaknya. Wuri khawatir, tapi Rano tetap merasa konfiden mampu tiba di rumah Ali dengan selamat. Bagaimana cara Rano melakukannya ya?

Cerita Rano & Wuri membantu anak memahami bahwa terdapat sebagian temannya yang berbeda dengancara fisik. Meski demikian, mereka juga miliki taktik buat melakukan rutinitas harian menggunakan mengandalkan dirinya sendiri, sama misalnya anak.

Penerbit/Tahun Terbit    : Litara/2015

Penulis        : Audelia Agustine

lima. Cap Go Meh

A post shared by @anak.Pembaca (@anak.Pembaca) on

Nisa yang beragama Islam, berteman menggunakan Lili, seorang anak Tionghoa. Saat Idul Fitri datang, Nisa menyebabkan Lili datang ke rumah dan merasakan lontong cap go meh buatan ayahnya.

Tetapi, menilik hidangan tersebut, Lili berujar bahwa lontong cap go meh itu sajian spesial ketika Imlek. Keduanya saling beradu petunjuk problem lontong cap go meh tersebut. Apakah Nisa & Lili dapat bertengkar lantaran beda usul permasalahan ini?

Kisah Nisa dan Lili mengajak anak-anak mengenali berbagai kebudayaan. Di Indonesia pun percampuran antara dua budaya gampang dijumpai, seperti halnya kehadiran sajian lontong cap go meh pada perayaan Idul Fitri maupun Imlek.

Penerbit/Tahun Terbit    : Litara/2014

Penulis        : Sofie Dewayani

6. Cerita Eyang

A post shared by Seumpama (@seumpamabooks) on

Cerita Eyang berkisah mengenai seseorang gadis mini dan adiknya yang berada beserta eyang putrinya. Eyang muncul tidaksinkron dari nenek lainnya karena Eyang miliki kebutuhan khusus.

Eyang suka menghitung sendok, suka mendengarkan radio, dan sayang sekali dengan daster-daster bermotif bunga miliknya. Lalu, bagaimana kedua gadis mini itu menyikapi disparitas karakter Eyang kesayangan mereka?

Buku ini berangkat dari pengalaman eksklusif penulis yg terinspirasi oleh keberadaan anggota keluarga berkebutuhan khusus. Lewat Cerita Eyang, anak akan belajar bahwa perbedaan tersebut ada bukan buat dijauhi atau ditakuti. Perbedaan justru harus dirangkul beserta menggunakan tetap saling menghargai.

Penerbit/Tahun Terbit    : Seumpama Books/2019

Penulis        : Referika Rahmi

7. Aku Anak yang Berani tiga, Bisa Melindung Diri Sendiri

A post shared by AIRAku Toko Buku Anak Online (@aira_ku) on

Ada 10 kejadian pada buku ini yang mengangkat disparitas & mencegah prasangka. Mulai berasal kejadian anak mengikuti audisi tari yang dihadiri peserta dengan kondisi fisik majemuk, kurus, gendut, tinggi, berkulit hitam, tetapi seluruh jago menari.

Ada pula cerita persahabatan antara anak-anak yang tidakselaras kepercayaan, kejadian anak yg lahir berasal famili dengan latar ekonomi tidakselaras, hingga anak yg mempunyai disparitas bahasa dan budaya. Terselip jua kejadian anak yang punya sangatbanyak papa dan mama dan anak yg mempunyai kebutuhan spesifik.

Semua cerita tadi sebetulnya takjarang kita temui sehari-hari ya, Ma? Tetapi, seberapa mencolok Mama dan Papa telah memperkenalkannya dalam anak dengan beranggapan disparitas itu menjadi sesuatu yg lumrah? Tips dalam kitab ini mampu jadi panduan buat Mama saat mengajarkan si Anak tentang toleransi dan menghargai disparitas.

Itulah 7 referensi kitab kejadian anak yang mengajarkan toleransi. Mama bisa membelinya lewat toko buku online atau toko buku terdekat di kota loka Mama tinggal. Selamat membaca!

Baca jua: 

  • 7 Rekomendasi Buku Anak Ini Wajib Diberikan Orangtua
  • 20 Novel yg Harus Dibaca Anak Sebelum Ia Berusia 12 Tahun

Media Pembelajaran Kelas 4 Tema 7 Subtema 2 Indahnya Keragaman Budaya Negeriku


Demikianlah Artikel 7 Rekomendasi Buku Cerita Anak yang Mengajarkan Toleransi

Sekianlah artikel 7 Rekomendasi Buku Cerita Anak yang Mengajarkan Toleransi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.


Anda sekarang membaca artikel 7 Rekomendasi Buku Cerita Anak yang Mengajarkan Toleransi dengan alamat link https://namadandoa.blogspot.com/2018/05/7-rekomendasi-buku-cerita-anak-yang.html


Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "7 Rekomendasi Buku Cerita Anak yang Mengajarkan Toleransi"

 
Back To Top