Kesehatan Anda, Pada Artikel kesehatan yang anda baca kali ini dengan judul Komunikasi Saat Berhubungan Intim Perlu Nggak Ya?, mudah-mudahan artikel yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Share:Hubungan intim kentara merupakan kiat paling tepat buat menjaga keharmonisan tempattinggal tangga. Namun, menikmati setiap sentuhan saja & diam seribu bahasa selama bekerjasama seks ternyata nir cukup, Ma.
Mama permanen mesti menjaga komunikasi dengan Papa ketika bekerjasama intim, baik dengancara lisan maupun non ekspresi. Bukan berarti lantas Mama wajib ngobrol ataupun berdiskusi waktu sedang asyik melakukan pergerakan tertentu.
Cek dulu mari Ma, 5 petunjuk yg telah Popmama.Com rangkum lebihkurang berkomunikasi waktu berafiliasi intim yang bisa Mama coba malam ini bersama Papa.
1. Membuka mata

Berapa sangatbanyak Mama yg memilih buat memejamkan mata selama seks berlangsung? Memang sich seks menggunakan mata terpejam bisa mengantarkan Mama dalam fantasi seks pada khayalan. Bagi beberapa penduduk, hal ini sanggup membantu tahap bercinta mencolok lebih nikmat.
Namun, membuka mata saat berafiliasi seks justru makin menciptakan Mama & Papa semakin intim & mesra. Bertatapan dari jeda dekat, kurang asal 30 cm, mengaktifkan segi limbik dalam otak.
Sistem limbik adalah himpunan struktur otak yang terletak pada kedua sisi talamus, sempurna di bawah serebrum. Sistem inilah yg bisa mengatur emosi, perilaku, motivasi, memori bagi seorang.
Nah, sisi otak ini mengirimkan rasa nyaman, bahagia, dan damai. Walhasil, selesai mencoba panduan ini, Mama sanggup merasakan perilaku Papa makin mesra dan membuat Mama merasa disayangi lebih dari biasanya.
2. Menghargai pasangan lewat pujian

Mama pasti memahami begitubanyak anggapan bahwa pria lebih suka mengungkapkan perasaan lewat perbuatan. Dalam hal ini, Papa seringkali menaruh rangsangan seksual dahsyat yang menciptakan Mama terlena.
Sekarang, pernahkah Mama memuji keahlian Papa ketika memanjakan Mama dengan sentuhan-sentuhannya? Kalau belum atau sporadis, memuji Papa saat bekerjasama seks menjadi bentuk penghargaan Mama dalam kerja kerasnya.
Selain itu, Papa pula butuh pengakuan eksklusif dengancara tersurat asal Mama soal kegagahan & keterampilannya memuaskan Mama. Jadi, gak kudu ragu memuji Papa atas debut hebatnya di ranjang.
Baca jua: Dipuji Pakar Psikolog, Ini Cara Artis Korea Song Il Gook Mengasuh Anak

Kalau Mama bukan tipe warga yang suka mengumbar pujian maupun mengatakan waktu tengah beraksi, mengandalkan bahasa badan menjadi bentuk komunikasi bisa sebagai pilihan. Bahasa badan di sini bisa berbentuk mencengkeram bagian badan Papa lebih erat, sampai desahan atau erangan nikmat.
Meski hanya berupa bahasa non verbal, ternyata mendengar Mama merasa nyaman seperti itu membuat sesi bercinta lebih panas dan intim. Papa tentu jadi lebih yakin diri lantaran bisa membahagiakan Mama saat berhubungan seks.
4. Mengungkapkan dengan jujur apa yg dirasakan

Mengungkapkan apa yang tengah Mama rasakan pula membuat bagian bercinta lebih gampang. Misalnya, waktu ingin mencoba posisi tertentu.
Mama bisa memberi tahu Papa dalam saat mana terasa lebih nyaman dan kondisi bagaimana yang membuat Mama kurang nyaman.
Jangan ragu jua buat memulai suatu gerakan maupun merangsang segi tubuh Papa yg selama ini jarang dijelajahi. Hubungan intim adalah ketika-waktu krusial Mama dan Papa, sebagai menutupi naluri ataupun menahan keinginan justru bisa merusak suasana bercinta.
5. Tanyakan apa yg diinginkan pasangan

Mama gak yakin dengan hasrat Papa? Atau sulit membaca manuver Papa berikutnya? Sama seperti poin no.4 di atas, jangan ragu buat bertanya apa yang Papa inginkan dalam bagian bercinta ini.
Dengan mengatakan jujur & ajukanpertanyaan apa yg diperlukan pasangan, justru mendorong Mama & Papa saling menghargai kebutuhan masing-masing. Selain merupakan wujud perhatian Mama pada pasangan, sikap seperti ini dapat membantu Mama & Papa mencapai kepuasan dalam setiap bagian bercinta.
Akhirnya, Mama & Papa sama-sama suka & merasa lebih senang sesudahnya.
Jadi, kini kentara ya, Ma, mengapa komunikasi ketika berhubungan intim tersebut mesti. Memang mempraktikkannya tidak relatif satu maupun 2 kali.
Sama seperti menemukan posisi favorit & ternyaman saat berhubungan seks yang membutuhkan “rekayasa” ratusan kali, berkomunikasi waktu berafiliasi intim juga demikian. Namun, jangan sempat menyerah mencoba, Ma. Semua demi kebahagiaan Mama dan Papa pada berumah tangga.
Baca juga: 5 Zodiak yang Paling Pintar Berkomunikasi menggunakan Pasangannya
Pria Wajib Tau! Inilah 4 Keluhan Wanita Saat Berhubungan Intim
Demikianlah Artikel Komunikasi Saat Berhubungan Intim Perlu Nggak Ya?
Anda sekarang membaca artikel Komunikasi Saat Berhubungan Intim Perlu Nggak Ya? dengan alamat link https://namadandoa.blogspot.com/2018/04/komunikasi-saat-berhubungan-intim-perlu.html
0 Komentar untuk "Komunikasi Saat Berhubungan Intim Perlu Nggak Ya?"